Kamis, 27 September 2018

Makalah Investasi: Kendala - Kendala Dalam Aktivitas Investasi

BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Tema besar untuk dunia dikala ini, banyak persoalan-persoalan krusial yang melibas dan melintasi dimensi kemanusiaan. Jutaan masyarakat miskinseolah nasibnya digantungkan pada gonjang-ganjing global, menyerupai naiknya harga BBM dan kasus ketahanan pangan.
Hal ini pun menjadi ancaman fokus Negara-negara di dunia,terutama Negara berkembang. Selain faktor-faktor global yang harusdiantisipasi, akan tetapi juga system dan konsep pembangunan dimasing-masing Negara juga perlu diperbaiki. Apa yang dialami Indonesia padatahun 1997, krisis multidimensi yang tidak terbendung ialah konsekuensi logis dari penerapan system pertumbuhan ekonomi yang dijalankan. Ditambah lagi krisis ekologi yang hingga dikala ini berlangsung seolah menggambarkan kebobrokan system dan pengelolaan Negara terhadap sumber daya alamnya. Dalam hal ini, sepak terjang Indonesia di tingkat internasional serta kebijakan yang diambil atas kondisi yang dihadapi tetap menjadi pertaruhandalam membawa nasib dan masa depan bangsa dan Negara. Seperti sudah diprediksi paket bailout senilai US$700 miliar ternyata tidak cukup manjur untuk menahan kemerosotan perekonomian Amerika Serikat.
Kemerosotguakonomi itu-ditandai oleh kebangkrutan sejumlah forum keuangan di AS-tentu diberimbas secara global. Perekonomian Eropa akan mengalami dampak yang lebih berat, mengingat institusi keuangan negara-negara di tempat itu mempunyai eksposur yang besar.
Demikian pula dengan perekonomian Jepang dan China. Krisisglobal itu memang gres dirasakan sekitar enam bulan hingga setahun kedepan, tetapi upaya menghalaunya perlu dilakukan semenjak sekarang. Apalagi krisis ini berdampak terhadap pengeenteng likuiditas dan perlambatan ekonomi global-dua kondisi yang sangat memengaruhi perekonomian Indonesia.

  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang kasus yang ada, maka perumusan kasus dalam makalah ini, antara lain:
a.       Apa Penyebab para Investor diberinvestasi?
b.      Apa yang menjadi faktor pertimbangan Investor dalam diberinvestasi?
c.       Bagaimana tugas Investasi dalam meningkatkan perekonomiannegara?
d.      Apa yang menjadi hambatan para Investor dalam diberinvestasi?
e.       Apa yang menjadi solusi atas tiruana hambatan dalam investasi tersebut?

  1. Tujuan Pembuatan Makalah
a.       Untuk mengetahui penyebab para Investor dalam diberinvestasi.
b.      Untuk mengetahui faktor–faktor yang menjadi pertimbangan para Investor dalam diberinvestasi.
c.       Untuk mengetahui tugas investasi terhadap peningkatan perekonomian negara.
d.      Untuk mempersembahkan sedikit wawasan pada Investor maupun calonInvestor terhadap permasalahan umum investasi yang seringkaliterjadi.

  1. Manfaat Pembuatan Makalah
a.       Sebagai komplemen pengetahuan terhadap masyarakat luas apa yang menjadi penyebab dan faktor pertimbangan para Investor dalam diberinvestasi.
b.      Sebagai komplemen pengetahuan terhadap para Investor maupun calon Investor terhadap kasus – kasus umum Investasi.
c.       Sebagai komplemen pertimbangan para Investor dalam memecahkan kasus - kasus Investasi yang dihadapi.


BAB II
PEMBAHASAN
  
  1. Investasi
  1. Pengertian Investasi
Investasi yakni suatu istilah dengan beberapa pengertian yang bekerjasama dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu impian mendapat laba dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.Berdasarkan teoriekonomi, investasi berarti pembelian (danberarti juga produksi) darikapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi dipakai untuk produksi yang akan hadir (barang produksi). misal termasuk membangun rel kereta api,atau suatu pabrik , pembukaan lahan, atau seseorang sekolah diuni versitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga yakni suatukomponen dari PDBdengan rumus PDB = C + I + G + (X-M).Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi yakni suatu fungsi pendapatan dan tingkatbunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendoronginvestasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggiakan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebutakan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jikalau suatu perusahaan lain menentukan untuk memakai dananyasendiri untuk investasi, tingkat bunga memperlihatkan suatu biaya peluangdari investasi dana tersebut daripada meminjamkanuntuk mendapat bunga.

  1. Bentuk-Bentuk Investasi
·         Investasi tanah diperlukan dengan bertambahnya populasi danpenerapan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
·         Investasi pendidikandengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diperlukan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
·         Investasi saham diperlukan perusahaan mendapat laba dari hasil kerja atau penelitian.
  1. Tujuan Investasi
Investasi yang dilakukan banyak sekali pihak bertujuan untuk:
·         Mendapat laba bagi pemilik modal.
·         Membuka atau memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
·         Mendapat pemasukan pajak bagi pemerintah.

  1. Macam-Macam Investasi
  1. Property
Untuk properti misalnya, kita bisa lihat bahwa harga dari properti dari tahun ke tahun terus menerus naik,tetapi untuk investasi di bidang ini tidaklah gampang, karenamembutuhkan modal yang cukup besar, dan tentu saja kitaharus punya banyak pengetahuan terkena properti. Kitaharus bisa melihat, dimana tempat yang strategis, danbagaimana kemungkinan di masa depan, dan jugabagaimana kita harus menjaga properti tersebut, hingga pada saatnya nanti akan kita jual kembali untuk mendapat hasilnya.
  1. Emas Batangan
Kemudian untuk emas, rasa investasi bidang satuini cukup aman, tetapi laba yang di sanggup juga tidak begitu besar, lantaran perubahan harga emas dikala ini relatif kecil, lantaran perekonomian yang sudah mulai stabil.
  1. Asuransi
Walaupun hasil yang di dapatkan nantinya mungkin tidak begitu besar dan memerlukan waktu yang panjang, namun, selama kita memegang polis asuransi,selain kita investasi, kita mempunyai jaminan untuk kalaukalau terjadi sesuatu terhadap kita. Misalnya, kita sakit,kecelakaan dan sebagainya. Makara asuransi ini fungsi utamanya sih bergotong-royong untuk perlindungan.
  1. Saham
Di saham ini, investasi yang dananya bisa berguakaragam, tergantung dari kita. Dan dalam investasi saham ini,ada banyak hal yang harus di perhatikan. Kita bisa untung besar, ataupun rugi besar dalam waktu yang relatif singkat.Untuk diberinvestasi di bidang saham ini kita harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan analisa terhadap saham, bagaimana keadaan suatu perusahaan, apakah akan mengalami kerugian, atau perusahaan sanggup terus berjalan tiruana ini sangat di perlukan untuk Investasi di bidang saham ini.

  1. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Investasi
  1. Perkiraan Keadaan Perekonomian
Perkiraan keadaan perekonomian merupaka alasan yang dipertimbangkan oleh investor. Bila dari asumsi tersebut kondisi perekonomian memperlihatkan kondisi yanglebih baik, investor tentu mau menanamkan modalnya. Selain itu, keamanan mensugesti perekonomian. Jika keamanan baik investor mau diberinvestasi, dan kebalikannya jikalau keadaan tidak baik investor yidak mau menanamkan modalnya.
  1. Perkembangan Teknologi
Alat-alat produksi mengalami perkembangan teknologi, contohnya mesin cetak uang yang usang denganyang modern. Akibatnya, mesin cetak harus diganti denganyang baru. Semakin banyak perkembangan teknologi, alat- alat produksi yang usang semakin tertinggal sehinggainvestasi pun perlu diperbanyak.
  1. Keuntungan yang Diperoleh Pengusaha/Perusahaan
Keuntungan bisa mendorong investasi yang lebih banyak. Jika laba sedikit, investasi cenderung sedikitkarena ketersediaan dana yang spesialuntuk bisa diperoleh darpinjaman yang jumlahnya tentu saja terbatas. Namun, bilakeuntungan perusahaan banyak, ditambah pula denganpinjaman, tentu investasi juga akan banyak.

  1. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional yang tinggi ialahindikasi bahwa pendapatan masyarakat juga tinggi.pendapatan masyarakat yang tinggi membuat merekacenderng mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkanperusahaan sehingga laba perusahaan jugameningkat. Karena laba yang meningkat perusahaanyang diberinvestasi semakin banyak.

  1. Hambatan Yang Dialami Para Investor Dalam Berinvestasi
  1. Kondisi Pasar yang Kurang Baik/Pemamasukan yang Sulit serta Prospek keDepan yang Kurang Bagus
Salah satu hambatan yang mungkin dialami para Invetor dalam diberinvestasi yakni hambatan yang berupa susahnya pemamasukan dan prospek ke depan yang kurang baik. Hal ini seringkali ditandai oleh lesunya pasar.Beberapa penyebab hambatan yang berupa kesusahan pemamasukan antara lain :
1.      Barang yang diproduksi dan dipasarkan kurang digemari dipamasukan atau dengan kata lain kurang dibutuhkan.
2.      Perekonomian nasional yang memburuk adanya krisis moneter.
3.      Pembungkusan barang tidak baik sehingga kurang menarikdanunik para konsumen
4.      Pelayanan yang didiberikan kurang memuaskan para konsumen.
5.      Harha barang yang terlalu tinggi bila dibandingkan harga barang sejenis dari kompetitor – kompetitornya.

  1. Kondisi Keamanan yang Riskan
Hambatan lain yang sanggup dialami para Investor dalam diberinvestasi yakni kasus keamanan yang riskan. Seringnya terjadi demonstrasi masyarakat setempat meminta masyarakat setempat tiruananya dipekerjakan sebagai karyawan tanpa melihat kualitas atau meminta peambahan royalty / fee terhadap daerah setempat biasanya menjadi indikator Kondisi keamanan yang riskan. Adapun beberapa faktor yang mensugesti kondisi keamanan menjadi riskan antara lain :
1.      Kurang pahamnya masyarakat wacana prosedur penerimaan karyawan gres pabrik. Pemfilteran semacam ii dimaksudkan semoga pabrik mendapat kualitas tenaga kerja yang baik.
2.      Kuarang pedulinya pabrik terhadap kesejahhteraan masyarakatsetempat sehingga memicu etrjadinya kesentidakboleh sosial.
  1. Biaya Produksi yang Tinggi
Masalah lain yang mungkin dihadapi para Investor dalam diberinvestasi yakni biaya produksi yang tinggi. Tingginya biaya produksiakan sangat kuat terhadap tingginya harga barang yang nantinya akan pribadi diberimplikasi terhadap susahnya pemamasukan. Beberapa hal yang mensugesti tingginya biaya produksi yakni ketidakefisiensinya alat – alat produksi serta banyaknya karyawan yang bekerja kurang terbaik sehingga terjadi “The Law of Diminishing Return ” yang menjadikan tingginya production cost padahal income yang diterimaperusahaan tidak sebanding denga pengeluarannya.

  1. Bahan Baku yang Sulit Dicari serta Infrastruktur Jalan dari Lokasi Sumber Bahan Baku menuju Pebrik Pengolahan yang Kurang Baik
Masalah lain yang sanggup menimpa para Investor dalam diberinvestasiadalah kasus susahnya materi baku serta infrastruktur jalan dari lokasisumber materi baku menuju pabrik yang kurang baik. Masalah yang satu inidapat menurunkan tingkat efisiensi kerja dari penggalan produksi lantaran bahanbaku susah dicari serta kondisi infastruktur jalan yang susah dapatmenghambat pasokan materi baku produksi. Perusahaan memang tidak akanmengalami defisit secara pribadi namun penurunan efisiensi kerja akanmempengaruhi menurunnya pendapatan sedangkan sanggup diasumsikan biayaproduksi tetap sehingga perusahaan akan mengalami kerugian secarabertahap.

  1. Regulasi Pemerintah yang Menghambat Investor dalam Berinvestasi
Masalah lain yang mungkin dihadapi para Investor dalamdiberinvestasi yakni regulasi pemerintah yang bersifat menghambat.parainvestor dalam menginvestasikan modalnya. Regulasi dan kepastian hukumialah hal yang sangat urgen bagi para Investor lantaran sebaik apapun pasar dan materi baku namun apabila tidak diimbangi oleh regulasipemerintah yang bersifat mendukung maka sanggup dipastikan para Investorakan enggan menginvestasikan modalnya. Beberapa karakteristik regulasiyang bersifat menghambat antara lain :
1.      Terlalu tingginya biaya fee/ royalty yang harus dibayarkankepada Pemerintah setempat.
2.      Tidak adanya derma terhadap para Investor.
3.      Biaya pembebasan lahan yang terlampau tinggi.

  1. Persaingan yang Tidak Sehat
Masalah lain yang tak kalah berbahayanya dengan maslah lainnyayang bisa dihadapi para Investor dalam diberinvestasi yakni adalah adanya persaingan tidak sehat antara para entrepreneur. Hal ini biasanya ditandai denga adanya desas – desus yang bersifat provokatif dan menyerang slahsatu atau lebih dari entrepreneur. Hal ini dikarenakan adanya ketidakmampuan dalam mempersembahkan pelayanan secara terbaik terhadappara konsumen serta ketidakmampuan untuk bersaing secara sehat sehinngga pelakunya menentukan persaingan secara tidak sehat.

  1. Hambatan Investasi di Indonesia
Sejarah ekonomi modern sudah memposisikan investasi sebagai sektor yang paling kuat dalam setiap perekonomian suatu negara. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan merujuk pada bemasukan investasi maka kita sanggup memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai negara yang bersangkutan.  
Kesusahan Indonesia dalam proses recovery ekonominya yakni permasalahan yang tidak terselesaikan dalam proses investasi. Negara lain yang mengalami krisis yang sama dengan Indonesia seperti, Thailand, Korea Selatan, dan Malaysia sudah memasuki proses pertumbuhan ekonomi, tidak demikian dengan Indonesia.
Tantangan Indonesia dalam membangkitkan lagi peluang bisnis di daerah sampaumur ini sangatlah berat oleh lantaran adanya beberapa faktor yang berpengaruh. 

·         Faktor pertama
Kondisi sosial dan keamanan yang belum kondusif.  Walaupun gangguan keamanan ataupun gangguan sosial itu tejadi di beberapa daerah tertentu di Indonesia, namun masyarakat investor khususnya investor aneh menganggap kondisi tersebut berlaku di seluruh wilayah Indonesia. 
·         Faktor kedua
Belum tegaknya “”law and order” di Indonesia yang dirasakan sangat mengganggu iklim penanaman modal itu sendiri. 
·         Faktor ketiga
Bersumber dari luar negeri contohnya bagi calon investor PMA sebelum melaksanakan perhitungan prospek irivestasinya secara irit maka mereka juga mempelajari bagaimana tingkat daya saing suatu negara yang dihitung oleh sebuah forum pemeringkat internasional.
Secara teoritis faktor eksternal yang dipelajari investor aneh yakni bagaimana tingkat daya saing negara tersebut (misalnya Indonesia) dibandingkan dengan negara-negara lainnya.  Tingkat daya saing suatu negara merefleksikan bagaimana resiko diberinvestasi di negara tersebut (country risk).  Perhitungan tingkat daya saing negara-negara di dunia biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional terkemuka menyerupai Center of International Development (CID), Jenewa, Swiss dan International Institute for Management (IIM), Lausanne, Swiss.  Setiap tahun kedua forum tersebut menerbitkan tingkat daya saing dari negara-negara yang menjadi tujuan investasi seluruh dunia, yang sekaligus menjadi contoh bagi investor aneh di seluruh dunia.  Methode penentuan tingkat daya saing tersebut dilakukan melalui sebuah analisa wacana bagaimana kemampuan suatu negara menyebarkan diri sebagai tempat yang mempersembahkan daya saing kepada banyak sekali jenis usaha.
Dari hasil analisa kedua forum tersebut, tingkat daya saing Indonesia sampaumur ini sangat rendah.  CID menempatkan Indonesia pada ranking 47 (dari 59 negara) sedangkan IIM menempatkan Indonesia pada ranking 49 (dari 49 negara).  Berdasarkan catatan dari IIM posisi-posisi negara ASEAN lainnya jauh lebih baik dari Indonesia, menyerupai Singapura (2), Malaysia (29), Thailand (38) dan Philipina (40).
Sementara itu ada rujukan lain yang juga dipakai oleh investor aneh contohnya hasil survey dari forum pemeringkat Political & Economic Risk Consultancy (PERC) yang bermarkas di Hongkong.  Sebagai contoh, hasil survey PERC yang diumumkan tanggal 10 Maret 2002 yang lalu, Indonesia sudah diposisikan sebagai negara yang paling korup di Asia.  melaluiataubersamaini posisi yang paling korup tersebut, maka “seluruh sistem aturan nasional awut-awutan sehingga pengadilan tidak bisa memperlihatkan perlindungan”.  Analisa ini mencerminkan susahnya menegakkan “Law and Order”" diIndonesia dan anggapan yang sama tentunya juga diperkirakan tejadi di sektor penanaman modal termasuk pada pelaksanaan otonomi daerah.
melaluiataubersamaini demikian, permasalahan ataupun hambatan  dalam Investasi yang akan mensugesti perkembangan investasi di  Indonesia yakni kondisi makro menyerupai yang digambarkan diatas. Namun, tentu juga stabilitas makro, country risk yang tinggi, dan lemahnya penegakkan aturan secara nasional tidak akan mensugesti secara mutlak dalam perkembangan investasi di daerah yang disebabkan oleh proses penyelengaraan desentralisasi pemerintahan. melaluiataubersamaini demikian masih terdapat kemungkinan bila pemerintah bisa menata iklim investasinya dengan baik, maka kemungkinan negara ini akan sanggup menarikdanunik minat investor.


BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
-          Investasi yakni suatu istilah dengan beberapa pengertian yang bekerjasama dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu impian mendapat laba dimasa depan.
-          Tujuan Investasi  (a) Mendapat laba bagi pemilik modal. (b) Membuka atau memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. (c) Mendapat pemasukan pajak bagi pemerintah.
-          Salah satu hambatan yang mungkin dialami para Invetor dalam diberinvestasi yakni hambatan yang berupa susahnya pemamasukan dan prospek ke depan yang kurang baik.
-          Hambatan lain yang sanggup dialami para Investor dalam diberinvestasi yakni kasus keamanan yang riskan. DLL

  1. SARAN
Dalam pembahasan materi di atas terkena hambatan dalam aktivitas investasi mngkin masih banyak belum sempurnanya, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar - besarnya kepada dosen dan mahasiswa tiruana, sebagai penyempurna kami mengharap Koreksi dan masukan yang positif dari kawan-kawan.

DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosisworo, Soedjono. 1999, Hukum Perusahaan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia, cetakan Pertama, CV. Mandar Maju
Rajagukguk, Erman, et.al. 1995, Hukum Investasi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok
Griffin R dan Ronald Elbert. 2006. Business . New Jersey: Pearson Education.


Internet :
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://businessenvironment.wordpress.com/2006/10/04/strategi-investasi-untuk-menarikdanunik-investor/
http://wartamasyarakat.gunadarma.ac.id/2010/03/strategi-dalam-menarikdanunik-penanaman-modal-asing-investasi-asing-untuk-pembangunan-ekonomi-di-indonesia/
http://ekonomidaerah.wordpress.com/2011/07/17/bagaimana-cara-untuk-menarikdanunik-investasi/
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/ltbi+04.htm

Selengkapnya Klik DOWNLOAD

Artikel Terkait

Makalah Investasi: Kendala - Kendala Dalam Aktivitas Investasi
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email