Jumat, 28 September 2018

Makalah Politik, Ekonomi Dan Sosial Budaya

BAB I
         PENDAHULUAN        


A.    LATAR BELAKANG

Pemamasukan internasional ialah salah satu bentuk pemamasukan yang sudah usang dilakukan oleh orang-orang terlampau, banyak sejarah mencatat bahwa perdagangan antar wilayah dilakukan melalui jalur maritim maupun darat, dan para saudagar yang populer dan menjadi pemain utama dalam perdagangan di masa itu diantaranya saudagar Cina, Arab maupun dari barat menyerupai spanyol dan portugis. namun ketika itu pemamasukan masih dilakukan secara sederhana dan tradisional, tidak ada strategi-strategi pemamasukan khusus dan kompleks dalam pelaksanaan acara usaspesialuntuk.
Kini pemamasukan internasional sudah jauh mengalami perubahan. Setiap pelaku usaha harus faham terkena seluk beluk kawasan pemamasukannya semoga acara usaspesialuntuk sanggup bertahan dan sukses melaksanakan kegiatannya secara global, ketika ini kawasan pemamasukan internasional sudah semakin berkembang dan menjadi lebih kompleks serta luas, lantaran kawasan pemamasukan internasional dibedakan menurut batas wilayah negara yang mempunyai karakteristik yang tidak sama satu sama lainnya. Sehingga perusahaan yang akan sukses dan berhasil dalam melaksanakan pemamasukan internasional yakni perusahaan yang sanggup mengetahui seluk-beluk kawasan pemamasukannya dengan baik.
Salah satu aspek yang paling besar lengan berkuasa dalam pemamasukan internasional yakni faktor budaya. Pemasar internasional harus mengetahui dampak budaya dan harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi tanggapan adanya aspek buaku ini. Hal ini lantaran setiap kawasan dan batas wilayah mempunyai budya yang tidak sama-beda. Sehingga Dalam membuat produk, budaya ialah salah satu faktor yang akan mensugesti karakteristik produk tersebut.
Di sisi lain kekerabatan bisnis antara pihak-pihak yang terlibat dalam acara bisnis juga sangat dipengaruhi oleh faktor budaya atau kebangsaan yang tidak sama.


BAB I
PEMBAHASAN

1.      POLITIK

Pengertian politik ketika ini banyak sekali dihubungkan dengan kekuasaan dan bahkan pengertian inilah yang banyak dimengerti oleh kebanyakan orang termasuk oleh para pelaku politik itu sendiri. Siapa saja yang terjun di dalam dunia politik tentunya yakni siapa saja yang menginginkan dirinya untuk sanggup memperoleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksudkan di dalam penjalanan politik ini yakni kekuasaan yang ada di dalam negara. Karena dengan memperoleh kekuasaan di dalam negara, maka akan bisa untuk memengaruhi atau mempersembahkan warna dalam sistem pemerintahan sebuah negara. Jadi, dengan ini, maka akan sanggup kita lihat bagaimana eratnya kekerabatan antara kedga komponen ini, yaitu politik, kekuasaan, dan juga negara. Hanya saja ini yakni kekerabatan yang banyak terjadi dan ada di dalam sistem pemerintahan ketika ini di mana tiruananya menerapkan sistem sekuler.
Sedangkan di dalam pengerdan yang lairr, politik yang dimaksudkan tidak semata yakni untuk mendapatkan kekuasaan di dalam negara. Politik dimaksudkan untuk melaksanakan peng-urusan terhadap segala urusan yang dimiliki oleh rakyat, sehingga dengan menerapkan pengerdan ini, maka siapa saja yang berada di dalam lingkungan politik ini akan mempunyai kewajiban dan tanggung jawaban untuk meng-urusi segala urusan rakyat. I a tak lagi menjadi sosok yang seakan berada di singgasana kekuasaan, namun menjadi pelayan akan segala urusan yang dimiliki oleh rakyat.
Namun, pengertian ini tak banyak disadari atau dipahami oleh kebanyakan dari pelaku politik itu sendiri dan juga bahkan oleh rakyat itu sendiri. Yang ada di dalam pikiran mereka yakni bagaimana melaksanakan politik untuk mendapatkan kekuasaan negara. Sesudahnya, yang menjadi tujuan utama yakni untuk mengedepankan kepentingan pribadi dan melupakan kepentingan dari rakyat yang sudah menentukan mereka. Itulah yang ada di dalam kekerabatan antara kekuasaan, dan negara ketika ini.


A.    PENGERTIAN POLITIK
Politik yakni proses pembentukan dan pinjaman kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini ialah upaya penggabungan antara banyak sekali definisi yang tidak sama terkena hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik yakni seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga sanggup ditilik dari sudut pandang tidak sama, yaitu antara lain:

·         politik yakni usaha yang ditempuh masyarakat negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
·         politik yakni hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara
·         politik ialah acara yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
·         politik yakni segala sesuatu ihwal proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, sikap politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk ihwal partai politik.
Pada umumnya sanggup dikatakan bahwa politik yakni usaha untuk menekankan peraturan-peraturan yang sanggup diterima baik oleh sebagian besar orang, untuk membawa masyarakat kearah kehidupan bersama yang lebih harmonis. Usaha mencapai the good life ini menyangkut banyak sekali macam acara yang antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari system, serta cara-cara melaksanakan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan terkena apakah yang menjadi tujuan dari system politik itu dan hal ini menyankut pilihan antara beberapa alternative serta urutan prioritas dari tujuan-tujuan yang sudah ditentukan itu.
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan alokasi (allocation) dari sumber daya alam. Perlu dimiliki kekuasaan (power) serta wewenang (authority). Kekuasaan ini diharapkan baik untuk membina kolaborasi maupun untuk menuntaskan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Teknik-cara yang dipakainya sanggup bersifat persuasi dan jikalau perlu bersifat paksaan. Tanpa paksaan, kebijakan ini spesialuntuk ialah perumusan keinginan belaka.
Akan tetapi kegiatan-kegiatan ini sanggup menimbulkan konflik lantaran nilai-nilai (baik yang materiil maupun yang mental) yang dikejar biasanya langka sifatnya. Di pihak lain, di Negara demokrasi, acara ini juga memerlukan kolaborasi lantaran kehidupan insan bersifat kolektif. Dalam rangka ini politik pada dasarrnya sanggup dilihat sebagai usaha penyelesaian konflik.
Tetapi tidak sanggup disangkal bahwa dalam pelaksanaannya acara politik, di samping segi-segi yang baik, juga mencakup beberapa aspek segi-segi negative. Hal ini disebabkan lantaran politik mencerminkan watak manusia, baik nalurinya yang baik maupun nalurinya yang buruk. Perasaan insan yang berguaka ragam sifatnya, sangat mendalam dan sering saling berperihalan, mencakup beberapa aspek rasa cinta,benci, setia, bangga, aib dan amarah. Tidak heran jikalau dalam realitas sehari-hari kita acapkali berhadapan dengan banyak acara yang tidak terpuji. Singkatnya politik yakni perebutan kuasa, takhta dan harta.
Joyce Mitchell, dalam bukunya Political Analysis and Public Policy mengatakan: “Politik yakni pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya.
Harrold D Laswell dalam buku Who Gets What, When, How menyampaikan “Politik yakni dilema siapa menerima apa, kapan dan bagaimana” Roger F. Soltau, dalam bukunya Introduction to politics mengatakan: “ Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan forum yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, kekerabatan antara Negara dengan masyarakatnya serta kekerabatan antarnegara.
W.A Robson dalam The University Teaching of Social Sciences, menyampaikan :”Ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Fokus perhatian seorang sarjana politik tertuju pada usaha untuk mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau dampak atas orang lain, atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.

B.     ILMU EKONOMI 
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti dilema ekonomi yakni adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menimbulkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

1.      Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama berbagi ilmu ekonomi pada masa 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh menyerupai Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, sampai peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan anutan pemikiran dalam ilmu ekonomi dipertamai oleh apa yang disebut sebagai anutan klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pinjaman sumber daya, dan oleh karenanya tugas pemerintah menjadi sangat dibatasi lantaran akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai prosedur pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya sehabis terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak bisa bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding anutan klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu bisa membuat keseimbangan, dan lantaran itu intervensi pemerintah harus dilakukan semoga distribusi sumber daya mencapai samasukannya. Dua anutan ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, menyerupai teori perperihalan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta anutan institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North..

2.      Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dalam perkembangan ekonomi dunia yang makin interdependent dan global, konsekuensi terbesar sanggup berupa peningkatan arus perdagangan barang maupun uang antar negara. Batas negara juga makin kurang relevan, khususnya dalam hal perpindahan uang dan investasi. Masing-masing negara tentu saja berupaya untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perkembangan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kajian ilmu ekonomi juga semakin berkembang dan maju, di mana dibutuhkan suatu kajian ekonomi yang secara khusus mengulas perekonomian dunia dengan melihat keterkaitan kekerabatan ekonomi antar negara, dalam hal ini yakni ilmu ekonomi internasional.
Ilmu ekonomi internasional yakni cabang ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan kekerabatan ekonomi antar negara. Ilmu ekonomi internasional menggambarkan aplikasi prinsip-prinsip teori ekonomi mikro dan ekonomi makro ke dalam konteks internasional.
Ilmu ekonomi internasional mengkaji teori perdagangan internasional, kebijakan perdagangan internasional, pasar valuta gila dan neraca pembayaran (balance of payment) yang ditinjau dari aspek teori ekonomi mikro. ilmu ekonomi mikro mengulas teori dan kebijakan perdagangan internasional, lantaran bekerjasama dengan masing-masing negara sebagai individu yang diperlakukan sebagai unit tunggal, serta bekerjasama dengan harga relatif satu komoditas. Teori perdagangan internasional menganalisis dasar-dasar terjadinya perdagangan internasional serta laba yang diperolehnya. Kebijakan perdagangan internasional mengulas alasan-alasan serta dampak pembatasan perdagangan, serta hal-hal menyangkut proteksionisme gres (new protectionism). Pasar valuta gila ialah kerangka kerja terjadinya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Sementara dari aspek teori ekonomi makro, neraca pembayaran (balance of payment) mengukur penerimaan total suatu negara dari negara-negara lainnya di dunia dan total pembayaran ke negara-negara tersebut. Ilmu ekonomi makro negara terbuka juga mengulas prosedur adaptasi dalam ketidaksesuaian neraca pembayaran (defisit dan surplus) menyerupai halnya dampak saling ketergantungan antar negara di bawah sistem moneter internasional yang tidak sama, serta pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional dan indeks harga umum serta kesejahteraan suatu negara.
Hubungan ekonomi internasional tidak sama dengan kekerabatan ekonomi yang terjadi antar penduduk dalam suatu wilayah yang sama (hubungan ekonomi dalam negeri). Dalam kekerabatan ekonomi internasional, setiap negara selalu menerapkan beberapa pembatasan (restriksi) terhadap arus barang, jasa, serta banyak sekali macam faktor produksi yang akan melintasi batas negaranya. Hal tersebut tidak dilakukan secara internal (dalam negeri). Selain itu, arus ekonomi internasional banyak dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan bahasa, adab istiadat, serta aturan yang berlaku di masing-masing negara. Selanjutnya, arus barang, jasa, dan sumber daya secara internasional juga akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan dalam bentuk mata uang asing, yang nilainya selalu berubah sepanjang waktu.
Ilmu ekonomi internasiomal sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan berkelanjutan sampai ketika ini. Perkembangan ilmu ekonomi internasional tersebut tak lepas dari donasi banyak hebat ekonomi populer menyerupai Adam Smith, David Ricardo, Jhon Stuart Mill, Alfred Marshall, Eli Heckscher, Bertil Ohlin, Paul Anthoni Samuelson, dan lain-lain.
Ilmu ekonomi internasional akan terus berkembang, tentunya tidak lepas dari banyak sekali dilema ekonomi internasional yang terus bermunculan. Misalnya dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, dilema yang fokus dihadapi dunia ketika ini yakni meningkatknya proteksionisme di banyak sekali negara maju (developed countries) serta kecenderungan negara-negara di dunia membentuk blok-blok perdagangan, walaupun di sisi lain negara-negara maju terus mendengungkan adanya perdagangan bebas. Berkaitan dengan masaah moneter internasional yakni menyangkut ketidakstabilan kurs valuta gila yang terus berlanjut, serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs sanggup berada jauh di luar keseimbangan untuk jangka waktu lama). Masalah ekonomi internasional lainnya yang dianggap fokus antara lain munculnya tingkat pengangguran yang cukup tinggi, serta tingginya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan (inequlities) yang dihadapi banyak sekali negara miskin di dunia. Oleh lantaran itu, melalui kekerabatan ekonomi antar negara yang terjadi secara murni diharapkan bisa melihat dan mengatasi banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing negara maupun secara global.
Hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya (hubungan ekonomi internasional) mencakup banyak sekali macam acara yang sanggup digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu :

·         Hubungan ekonomi yang terjadi lantaran adanya pertukaran atau perdagangan barang dan jasa yang dihasilkan.
·         Hubungan ekonomi yang terjadi lantaran adanya pertukaran sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi.
·         Hubungan ekonomi yang terjadi lantaran adanya kekerabatan pinjaman piutang.
Ketiga bentuk kekerabatan ekonomi tersebut mempunyai kaitan yang dekat satu sama lain. Misalnya, kekerabatan pinjaman piutang antara suatu negara dengan negara lainnya sanggup terjadi lantaran adanya kekerabatan perdagangan barang dan jasa, atau lantaran adanya kekerabatan pertukaran faktor-faktor produksi.
Terjadinya kekerabatan ekonomi internasional didorong oleh perbedaan antar negara, perbedaan yang dimaksud yakni :
Iklim dan kerindangan tanah. Perbedaan iklim dan kerindangan tanah menjadikan adanya perbedaan barang hasil-hasil pertanian, hasil tambang dan mineral, serta sumber alam lainnya.
Kebudayaan dan gaya hidup. Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup masing-masing negara menjadikan perbedaan barang-barang yang dihasilkan oleh masing-masing negara. Barang-barang seni atau kerajinan yang dihasilkan suatu negara sangat diwarnai oleh kebudayaan dan gaya hidup masyarakatnya.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi diberimplikasi pada timbulnya perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara dengan teknologi lebih maju cenderung lebih banyak menghasilkan barang-barang industri. Sebaliknya negara yang belum maju teknologinya lebih banyak menghasilkan barang-barang agraris.
Kebutuhan yang semakin bertambah. Semakin maju suatu masyarakat, maka kebutuhannya semakin banyak, sehingga relatif terbatas untuk memenuhinya apabila spesialuntuk mengandalkan hasil produksi dalam negeri.
Adanya spesialisasi internasional. Negara agraris akan berbagi produksi pertanian yang padat tenaga kerja (labor intensif), sedangkan negara yang relatif lebih tandus akan berbagi teknologi yang menghasilkan barang-barang industri dengan padat modal (capital intensif).
Semakin berkembangnya acara perusahaan multinasional (multinational corporation). Dewasa ini acara perusahaan besar banyak yang beroperasi di banyak sekali negara, sehingga kekerabatan ekonomi semakin berkembang.
melaluiataubersamaini banyak sekali perbedaan antar negara di dunia, maka melalui kekerabatan ekonomi internasional diharapkan masing-masing negara yang melaksanakan kekerabatan sanggup saling memetik manfaat yang berarti, baik untuk kepentingan nasional masing-masing negara maupun dunia internasional pada umumnya.

3.      Manfaat Hubungan Ekonomi Internasional
Hubungan ekonomi yang berlangsung antar negara sanggup memdiberi manfaat dan laba bagi masing-masing negara yang melaksanakan kekerabatan ekonomi, yaitu di antaranya :
Negara-negara yang melaksanakan kekerabatan ekonomi sanggup memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang tidak sanggup diproduksi sendiri di dalam negeri.
Masing-masing negara sanggup melaksanakan spesialisasi dalam memproduksi barang ataupun jasa yang efisiensinya lebih tinggi di banding negara lain, atau suatu negara sanggup memproduksi barang ataupun jasa dengan harga yang relatif rendah di banding negara lainnya.
Memungkinkan dilakukannya perluasan pasar bagi barang-barang ataupun jasa yang diproduksi di dalam negeri tetapi tidak sanggup lagi dinaikkan penjualannya di dalam negeri, lantaran kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi, sementara kapasitas penerapan faktor-faktor produksi belum optimal. Dalm kondisi demikian, maka perlu melaksanakan ekspor ke luar negeri, sehingga kapasitas produksi tetap sanggup ditingkatkan dengan penerapan alat-alat produksi yang semakin efisien.
Memungkinkan terjadinya arus faktor-faktor produksi dari suatu negara ke negara lainnya. Misalnya arus modal dari negara yang mempunyai modal ke negara yang relatif belum sempurnanya modal. Arus modal (dana) tersebut sanggup terjadi melalui investasi maupun pinjaman piutang. Demikian halnya dengan arus tenaga kerja, baik kuantitas maupun kualitas.

C.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya yakni bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya bergotong-royong berasal dari bahasa snsekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.dalam bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.

D.    PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan sosial budaya yakni sebuah tanda-tanda berubahnya struktur sosial dan teladan budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya ialah tanda-tanda umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar insan yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman menyampaikan bahwa kebosanan insan bergotong-royong ialah penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi lantaran beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan teladan pikir masyarakat; faktor internal lain menyerupai perubahan jumlah penduduk, inovasi baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal menyerupai musibah dan perubahan iklim, peperangan, dan dampak kebudayaan masyarakat lain. Lebih terinci, faktor penyebabnya adalah:
1.      Adanya perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti:
a.       Perubahan penduduk
b.      Perana nilai yang diubah
c.       Faktor adanya penemuan-penemuan baru
2.      Adanya perubahan luar masyarakat, seperti:
a.       Pengaruh lingkungan alam
b.      Kebudayaan masyarakat lain
c.       Adanya gaya hidup barat yang masuk
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, contohnya kurang intensifnya kekerabatan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jikalau terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; kendala ideologis; dan dampak adab atau kebiasaan.

E.     DINAMIKA KULTUR BUDAYA DALAM PEMASARAN
Budaya didefenisikan sebagai total jumlah pengetahuan ihwal kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan untuk melayani secara eksklusif sikap consumer dari anggota masyarakat khusus.
Komponent kepercayaan dan nilai-nilai pada defenisi di atas bekerjasama dengan akumulasi perasaan dan prioritas yang dimiliki individu ihwal sesuatu dan miliknya.

1. Elemen-elemen Kultural
            Terdapat empat komponen dalam budaya, yaitu:
1.      Konsep menyeluruh, budaya terdiri dari hampir tiruana hal yang mensugesti proses pemikiran individu dan perilakunya. Budaya tidak spesialuntuk mensugesti preferensi seorang konsumen, akan tetapi bagaimana konsumen membuat keputusan dan bahkan bagaimana konsumen memahami dunia sekeliling.
2.      Budaya diperoleh, budaya tidak mencakup respon dan predisposisi yang diwariskan. Namun demikian oleh lantaran sebagian besar sikap insan dipelajari dari pada pembawaan semenjak lahir, maka budaya benar-benar mensugesti sikap
3.      Kekompakan masyarakat modern sedemikian rupa sehingga budaya jarang mempersembahkan resep yang rinci untuk sikap yang tepat. Sebagai gantinya didalam masyarakat industry budaya mempersembahkan batas kepada setiap individu dalam berpikir atau bertindak.
Ciri dampak budaya, yakni bahwa kita jarang menyadarinya. Seseorang berperilaku, berpikir dan merasa konsisten dengan anggota lainnya dari budaya yang sama, lantaran kelihatannya memang alamiah atau memang sudah benar apa yang ia lakukan.
Gaya hidup konsumen dipengaruhi oleh keanggotaannya dalam kelompok masyarakat yang lebih besar, kelompok ini disebut subkultur. Dimana orang yang menjadi anggota kelompok membagi kepercayaan dan pengalaman biasa kemudian menjadi ketentuan bagi anggota kelompok lainnya. Setiap konsumen termasuk ke beberapa subkultur.
Keanggotaan dari suatu kelompok subkultur bisa didasarkan pada :
1.      Persamaan umur.
2.      Kesamaan latar belakang ras atau etnik atau suku.
3.      Atau kesamaan tempat tinggal.

F.     BUDAYA, GAYA MANAJEMEN DAN SISTEM
1.      Budaya
Budaya yakni kumpulan nilai-nilai, ritual, simbol, kepercayaan dan proses berpikir yang dipelajari, dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diturunkan dari generasi ke generasi.
         Budaya yang mencakup beberapa aspek tiruana elemennya, sangat mensugesti gaya administrasi dan seluruh sistem bisnisnya.
         Pelaku pemamasukan internasional tidak spesialuntuk perlu menghargai perbedaan kultural yang bekerjasama dengan bisnis mereka, mereka juga harus memahami asal-usul perbedaan tersebut.
Di setiap negara tidak sama tentunya mempunyai budaya yang tidak sama beda pula. Oleh lantaran itu pelaku bisnis internasional perlu menyadari dan mengikuti keadaan dengan budaya-budaya lain jikalau ingin memasarkan suatu produk di negara lain yang mempunyai budaya tidak sama.
2.      Pengaruh Budaya dalam Sistem Bisnis
Dalam kenyataannya budaya sangat besar lengan berkuasa terhadap kelancaran dalam dunia bisnis baik dalam perkembangan dalam bisnis skala nasional maupun skala internasional. Sesuatu hal gres yang tidak sesuai dengan kebudayaan suatu bangsa akan susah diterima atau berkembang didalam negara tersebut.
Budaya ialah faktor penting dalam pemamasukan internasional, namun sering kali budaya dilupakan ketika sebuah perusahaan berekspansi ke pasar internasional.
Banyak perusahaan begitu yakin bahwa produk, manajemen, dan harga yang lebih baik dari produk lokal akan diterima oleh konsumen. Tetapi, mereka lupa bahwa hal yang dianggap baik oleh perusahaan belum tentu sama dengan impian masyarakat.
Karena itulah sering kali kegagalan perluasan suatu perusahaan ke negara lain disebabkan arogansi perusahaan untuk memaksa konsumen lokal mendapatkan produk yang mereka tawarkan dan minimnya riset pasar terhadap budaya.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

-          Politik yakni proses pembentukan dan pinjaman kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini ialah upaya penggabungan antara banyak sekali definisi yang tidak sama terkena hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
-          Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya yakni bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya bergotong-royong berasal dari bahasa snsekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.dalam bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.
-          Perubahan sosial budaya yakni sebuah tanda-tanda berubahnya struktur sosial dan teladan budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya ialah tanda-tanda umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar insan yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman menyampaikan bahwa kebosanan insan bergotong-royong ialah penyebab dari perubahan.
-          Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti dilema ekonomi yakni adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menimbulkan timbulnya kelangkaan

B.     SARAN
Dalam pembahasan materi di atas terkena politik, ekonomi dan sosial budaya mngkin masih banyak belum sempurnanya, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa tiruana, sebagai penyempurna kami mengharap Koreksi dan masukan yang positif dari kawan-kawan tiruana.

Selengkapnya Klik DOWNLOAD

Artikel Terkait

Makalah Politik, Ekonomi Dan Sosial Budaya
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email