Jumat, 28 September 2018

Analisis Dan Perancangan Sistem Info Laboratorium Rumah Sakitkanker Dharmais Dengan Memakai Total Architecture Syntesis

BABI

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
                                       
Laboratorium Klinik yang dirniliki Rumah Sakit Kanker "Dharmais" (RSKD) merniliki acara yaitu melaksanakan investigasi rutin dan spesialistik  onkologi ibarat antara lain menandakan tumor imm unoelectroforensis, diagnosis leukemia dan investigasi status immune dengan metode flowcytometry, investigasi sitogenesik dan mutasi P53. Selama ini sistem informasi yang  ada pada unit Laboratorium  Klinik  RSKD  masih terdapat penerapan sistem secara manual, sehingga proses  pemeriksaan  hasil laboratorium masih belum terkomputerasi secara terbaik.
Sebuah  sistem  informasi  diperlukan  untuk  mendukung  tiruana  proses  bisnis yang bermanfaa  guna mendukung pengambilan  keputusan secara sempurna dan bermanfaa bagi tiruana pihak. RSKD merniliki pasien yang berjumlah besar, yang setiap harinya terns bertambah. Oleh sebab itu, diharapkan sebuah sistem informasi laboratorium yang dapat  mengelola  tiruana investigasi laboratorium secara sempurna dan cepat,  baik pasien yang berasal  dari RSKD maupun yang dari luar, yang dl dalamnya mencakup beberapa aspek proses acara yang dilakukan oleh karyawan pada Laboratorium Klinik RSKD.
Proses  pemeriksaan  laboratorium memerlukan waktu  yang  cepat  dan membutuhkan  hasil sempurna dan akurat. Solusi biar tiruana  proses layanan  Laboratorium Klinik RSKD sanggup berjalan dengan baik, maka dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi layanan Laboratorium  Klinik RSKD yang  berbasiskan  metode  Total Architecture Syntesis (TAS).
Aplikasi ini ialah sebuah sistem dimana tiruana proses dan data yang ada  dalam  layanan  Laboratorium  Klinik  RSKD  dapat  menjadi  sebuah  basis  data  secara fisikal yang sanggup terintegrasi eksklusif dengan alat investigasi pada laboratorium yang hingga ketika ini terdapat 20 buah alat investigasi laboratorium. Aplikasi ini sanggup menstandarisasi  dan  mengurangi  kompleksitas  pertukaran  data  antar  fungsi  yang tidak sama. Jika terdapat suatu variabel yang tidak dibutuhkan oleh suatu proses, maka aplikasi ini memungkinkan proses tersebut untuk tidak memasukkan nilai, tetapi kuman yang diperoleh tetap melewati proses yang sama.
Dalam sebuah forum kesehatan ibarat RSKD, proses investigasi laboratorium  berlangsung  dinamis,  sehingga terdapat kemungkinan  mengalami perubahan seiring dengan perubahan dan tuntutan kebutuhan. melaluiataubersamaini adanya aplikasi ini, hal tersebut sanggup teratasi sebab sistem yang dibangun menggunakan metode TAS, mulai dari pendaftaran pasien baik dari RSKD maupun pasien referensi dari luar, investigasi laboratorium dengan menggunakan alat yang sesuai, biaya yang harus dikeluarkan, pendataan karyawan yang melaksanakan pemeriksaan, hingga dengan pembayaran ke kasir.
Layanan Laboratorium Klinik RSKD ialah sumber acara vital selama pasien menjalani investigasi dalam RSKIJ. Proses dalam layanan Laboratorium Klinik RSKD harus beljalan secara sempurna dan sinergis, biar investigasi pasien sanggup beljalan dengan lancar dan tanpa masalah.
Layanan Laboratoriuni Klinik RSKD dibutuhkan biar tiruana unit yang satu dan yang lainnya sanggup tersinkronisasi dengan baik, sebab kalau data investigasi laboratorium belum selesai atau kuman dari investigasi tidak tepat, maka sanggup teljadi kesalahan pada investigasi diberikutnya. melaluiataubersamaini Lab Information System (LIS), proses investigasi laboratorium sanggup diberinteraksi dengan sistem informasi lain yang beljalan di RSKD. Aplikasi ini dibangun dengan berbasiskan desktop mengingat penerapannya spesialuntuk pada kepingan internal RSKD.

B.     Rumusan Masalah
1.      Proses pengumpulan data yang dilakukan menjadi rentan kesalahan sebab ada kemungkinan terdapat beberapa data yang masih tertinggal di komputer yang terhubung dengan mesin pemeriksa yang belum diinput ke dalam database. Atau terjadi kesalahan pada ketika proses input data yang dilakukan secara manual.
2.      Kesusahan untuk mengetahui siapa yang menggunakan alat investigasi di laboratorium.
3.      Kesusahan dalam melaksanakan identifikasi sampel di laboratorium.
4.      Pada sistem yang sedang berjalan karyawan secara bebas sanggup meminta peralatan medis yang dibutuhkan untuk melaksanakan investigasi terhadap pasien, tanpa melaksanakan pengecekkan terlebih lampau apakah peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia di ruangan investigasi atau belum. Hal ini berakibat banyaknya peralatan medis yang dibiarkan begitu saja di ruangan investigasi tanpa dipakai hingga kadaluarsa.
5.      Format laporan tidak sesuai.
6.      Belum tersedianya beberapa laporan yang dibutuhkan untuk mendukung acara operasional rumah sakit
C.    Tujuan
-          Menganalisis dan merancang sebuah LIS sebagai aplikasi layanan laboratorium klinik yang berbasiskan TAS untuk RSKD yang bersifat praktis eli-customized, berbasis desktop dan mengintegrasikan proses-proses yang bekerjasama dengan investigasi pasien laboratorium.
-          melaluiataubersamaini  adanya  aplikasi  ini,  maka  proses  bisnis  yang  bekerjasama dengan layanan  laboratorium  klinik  untuk. RSKD  akan  diintegrasikan menjadi satu, sehingga penerapan waktu menjadi lebih dioptimalkan.
-          Kehadiran aplikasi layanan laboratorium klinik dengan modul LIS yang berbasiskan TAS mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses penginputan data pasien, pembayaran, pendataan pemakaian alat kesehatan yang selama ini masih terdapat beberapa pengeijaan yang dilakukan secara manual, dikarenakan keterbatasan sistem. Keterbatasan tersebut sanggup dialihkan menggunakan aplikasi LIS yang eksklusif terkoneksi dengan sistem basis data, sehingga dalam jangka waktu  yang sama, kiprah yang terselesaikan sanggup lebih banyak dibandingkan sebelum aplikasi ini diterapkan. Hal tersebut sanggup teljadi, sebab sebagian besar proses input atau pemasukan data sanggup dilakukan secara otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dipakai yaitu dengan menggunakan metode analisis dan metode perancangan. Berikut ini yaitu klarifikasi untuk kedua metode di atas:

a.      Metode analisis
Analisis untuk mendapat citra umum terkena proses yang bekerjasama dengan Laboratorium Information System, sistem yang sedang betjalan, permasalahan yang ada, perbaikan sistem yang diinginkan user dan pemecahan terhadap permasalahan yang muncul.

Analisis sistem dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1.      Survei dan wawancara terhadap proses bisnis yang sedang betjalan.
2.      Analisis terhadap sistem dan proses bisnis yang sedang betjalan.

b.      Metode Perancangan
Metode  perancangan  adalah  proses  perancangan  aplikasi  berdasarkan  hasil analisa yang didapatkan dengan metode analisis. Metode perancangan yang dipakai yaitu TAS. Metode ini dipakai untuk mendesain proses bisnis dan arsitektur sistem yang bersifat sah dan mendukung munculnya perubahan atau penambahan kebutuhan, bahkan perubahan kebutuhan yang paling tidak terduga sekalipun.Sehingga proses pengembangan aplikasi puti sanggup dengan cepat mengadaptasi perubahan yang tetjadi dalam proses bisnis dan sistem dalam rumah  sakit. Metode  perancangan dengan menggunakan  TAS  meliputi  tahap-tahap perancangan yang ada dalam konsep TAS antara lain:

1.      Menentukan Kebutuhan (Defining the Requirements)
2.      Mendesain Arsitektur Proses Bisnis (Designing the Bussiness Process Architecture)
3.      Mendesain Arsitektur system (Designing the Systems Architecture)
4.      Mengevaluasi Arsitektur (Evaluating Architectures)
5.      Sejarah Pemeriksaan Medis

1.2  Hasil Analisis Data
a.      Analisa Wawancara

Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara dan tinjauan eksklusif ke lapangan, dengan menggunakan kuesioner ibarat pada Tabel 1.2

Tes Wawancara
Selasa, 16 Desember 2008
Jam Wawancara
13.30 – 16.30
Tempat
Laboratorium Klinik Rumah Sakit Kanker  “Dharmais”
Daftar Pertanyaan :
1.      Apa saja penambahan atau perubahan yang ingin dilakukan  terhadap sistem yang sedang berjalan?
2.      Apa saja permasalahan yang muncul selama penerapan dari sistem yang sedang berjalan ketika ini?
3.       Apakah ada proposal solusi dari pihak RSKD untuk menuntaskan permasalahan yang ada ketika ini?
4.      Seperti apakah cita-cita dari pihak RSKD terhadap sistem gres yang akan dibuat?
5.      Laporan dengan format ibarat apa yang ingin dipakai oleh pihak RSKD?
       










   B. Analisa Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara didapatkanlah permasalahan sebagai diberikut:
1.      Proses pengumpulan data yang dilakukan menjadi rentan kesalahan sebab ada kemungkinan terdapat beberapa data yang masih tertinggal di komputer yang terhubung dengan mesin pemeriksa yang belum diinput ke dalam database. Atau terjadi kesalahan pada ketika proses input data yang dilakukan secara manual.
2.      Kesusahan untuk mengetahui siapa yang menggunakan alat investigasi di laboratorium.
3.      Kesusahan dalam melaksanakan identifikasi sampel di laboratorium.
4.      Pada sistem yang sedang berjalan karyawan secara bebas sanggup meminta peralatan medis yang dibutuhkan untuk melaksanakan investigasi terhadap pasien, tanpa melaksanakan pengecekkan terlebih lampau apakah peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia di ruangan investigasi atau belum. Hal ini berakibat banyaknya peralatan medis yang dibiarkan begitu saja di ruangan investigasi tanpa dipakai hingga kadaluarsa.
5.      Format laporan tidak sesuai.
6.      Belum tersedianya beberapa laporan yang dibutuhkan untuk mendukung acara operasional rumah sakit.

c.       Usulan Solusi
Dari permasalahan yang ada maka diusulkan solusi sebagai diberikut:
1.      Menyatukan output dari setiap mesin investigasi ke server.
2.      Menambahkan fitur login.
3.      Peanambahan fitur untuk mencetak barcode dari sample.
4.      Pendataan penerapan alat medis.
5.      Pembuatan laporan dengan format dan jenis sesuai kebutuhan.

1.3     Triangulasi
1.      Perancangan
a.      Perancangan Aplikasi
Sesudah dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dan pemecahan duduk masalah yang akan dilakukan, didapatkan perancangan solusi sebagai diberikut yang akan dijelaskan dalam sub kepingan ini. Perancangan solusi yang akan dilakukan dengan menggunakan tahap selanjutnya dari konsep TAS, kemudian dilanjutkan dengan tahap selanjutnya proses pengembangan sebuah proyek.
Aktivitas manual yang dihilangkan dari proses bisnis berjalan sebab sudah dikomputerisasi pada sistem yang gres yaitu mencetak hasil investigasi dari masing–masing alat investigasi di laboratorium dan melaksanakan entri hasil investigasi ke basis data laboratorium secara manual. Pada sistem yang baru, setiap mesin investigasi akan terhubung ke server dan komputer yang akan membaca hasil investigasi dari mesin tidak akan terhubung ke mesin pemeriksaan, melainkan terhubung ke server. melaluiataubersamaini solusi ini, data keluaran dari setiap mesin akan terintegrasi di server tanpa perlu melaksanakan input secara manual terhadap hasil dari masing-masing mesin investigasi di laboratorium.
Selain itu, pada proses yang baru, akan dimenambahkan beberapa fitur gres ibarat pengiriman hasil investigasi baik ke alamat yang dituju maupun melalui email dan SMS dari aplikasi. Solusi ini bertujuan untuk mempergampang proses untuk mendapat hasil pemeriksaan.
Sehingga pihak pengambil hasil investigasi tidak perlu hadir ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaannya. Fitur lainnya yang dimenambahkan yaitu adanya modul login dan pencatatan penerapan peralatan medis serta pembuatan laporan yang dibutuhkan sesuai dengan fomat yang diinginkan stake holder.

b.      Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Jaenteng
·         Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang dipakai berupa personalcomputer (PC) atau komputer yang sanggup mendukung jadwal Microsoft Visual Studio 2008, sebagai perangkat lunak utama untuk sanggup mengunakan aplikasi sistem informasi laboratorium RSKD ini dan Oracle 10g sebagai perangkat lunak untuk mengakses database yang dipakai sebagai media penyimpanan data pada aplikasi ini, ibarat pada Tabel 2.

·         Spesifikasi Piranti Lunak
Kebutuhan peranti lunak untuk menjalankan suatu aplikasi sistem informasi laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmis (RSKD) mencakup kebutuhan perangkat lunak pada server dan client. Kebutuhan tersebut yaitu Microsoft® Windows® 2000 Professional SP4. Sedangkan DBMS yang dipakai yaitu Oracle 10g.
·         Spesifikasi Jaenteng
Spesifikasi kebutuhan jaenteng yang diusulkan:
1.      Network Interface Card (NIC), sebagai networkcard yang dikenal dengan nama lain LAN Adapter, dipakai untuk memungkinkan komputer serverdapat terhubung dengan komputer lainnya melalui jaenteng, dalam hal ini yaitu komputer klien.
2.      Switch, dipakai sebagai penghubung komputer atau router pada suatu area terbatas, untuk mengatur kemudian lintas paket data dalam jaenteng.
3.      Topologi yang dipakai yaitu topologi star. Topologi star ialah bentuk topologi jaenteng yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.

2.      Implementasi
Implementasi dari aplikasi gres yang sudah dibentuk akan sesuai dengan Gambar 1.

3.      Evaluasi
Evaluasi terhadap database yang dilakukan mencakup 5 kriteria yang sudah diuji-cobakan, yaitu Domain Integrity, Entity Integrity, References Integrity, Enterprise Constraint dan Security.
a.       Domain Integrity
Hasil dari penilaian Domain Integrity menunjukan bahwa tiruana tabel yang ada dalam database sudah dilakukan tes kemampuan dan pemahaman, ketiruananya sudah sanggup dilakukan dengan sempurna sebab setiap atributnya harus diisi dengan batasan yang sudah ditentukan sebelumnya.
b.      Entity Integrity
Hasil dari penilaian Entity Integrity menunjukan bahwa tiruana primary key pada setiap tabel tidak diperbolehkan untuk diisi dengan “NULL” value.
c.       References Integrity
Hasil dari penilaian References Integritymenunjukan bahwa tiruana foreign key pada setiap tabel yang mempunyai foreign key terhubung dengan tabel lain dengan menggunakan referential integrity menggunakan rules ondelete cascade, on update cascade, dimana kalau data pada suatu tabel dilakukan peng-update-an maka tabel lain juga akan ikut ter-update, sedangkan kalau data pada suatu tabel di-delete, maka data pada tabel lain yang terhubung melalui foreign key akan ikut ter-delete.
d.      Enterprise Constraint
Hasil dari penilaian Enterprise Constraintmenunjukan bahwa setiap data gres akan dientry ke dalam database yang sudah ada, maka akan dilakukan pengecekan terlebih lampau, dimana data gres yang akan diinput harus menyesuaikan constraint yang sudah dibuat, biar data tersebut tetap konsisten dengan data yang lainnya.
e.       Security
Hasil dari penilaian security menunjukan bahwa tiruana tabel yang sudah dilakukan tes kemampuan dan pemahaman, ketiruananya sudah sanggup berjalan sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Yaitu dengan membagi hak jalan masuk jadwal sesuai tingkatan  atau level user.
Sedangkan kriteria penilaian terhadap aplikasi yang dilakukan yaitu untuk kriteria fungsionalitas. Hasil dari penilaian aplikasi mengatakan bahwa aplikasi gres sudah memenuhi kebutuhan pengguna dalam hal laporan acara operasional di laboratorium dan juga mempercepat pekerjaan dan mengurangi tingkat kesalahan dalam pendataan hasil pemeriksaan. melaluiataubersamaini sistem yang terkomputerisasi kini tidak terjadi lagi kesalahan dalam penyimpanan data hasil investigasi dan juga tidak dibutuhkan waktu untuk melaksanakan input hasil investigasi mesin secara manual sebab hasil investigasi sudah tersimpan secara otomatis ke dalam database.
Selain itu, aplikasi gres ini juga melaksanakan pencatatan terhadap penerapan peralatan sehingga pemakaian peralatan terdata dengan baik. Aplikasi gres juga melaksanakan pendataan terhadap sampel di laboratorium sehingga tidak terjadi lagi kesalahan identifikasi sampel dari pasien.
Adapun beberapa laba yang didapatkan dari penerapan barcode yaitu membuat proses pemasukkan data menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat:
1.      Cepat: Barcode scanner sanggup membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melaksanakan proses input data secara manual
2.      Tepat: Teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data
3.      Akurat: Teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian skripsi yang sudah dilakukan, maka sanggup diambil beberapa kesimpulan sebagai diberikut :
1.      Mengintegrasikan output dari setiap mesin yang terdapat di laboratorium klinik RSKD. melaluiataubersamaini terintegrasinya tiruana mesin investigasi yang terdapat di laboratorium klinik RSKD, maka duduk masalah yang timbul akhir kesalahan input data secara manual sanggup dihilangkan. Hasil penilaian mengatakan kesalahan input yang terjadi dalam sistem yang usang sanggup ditekan menjadi 0 % dengan penerapan aplikasi gres ini.
2.      Identifikasi sampel menggunakan label barcode juga mengatasi permasalahan ibarat salah identifikasi sampel yang ada pada sistem usang yang sedang berjalan. Kesalahan dalam proses identifikasi sampel ini juga sanggup ditekan menjadi 0% dengan penerapan aplikasi gres ini. Adapun beberapa laba yang didapatkan dari penerapan barcode yaitu membuat proses pemasukkan data menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.
3.      Pendataan pengguna mesin pemeriksaan. melaluiataubersamaini adanya pendataan ini maka pengguna dari mesin investigasi sanggup dilakukan sebab setiap karyawan

B.     Saran
Berdasarkan Berikut ialah beberapa masukan yang didiberikan sebagai perbaikan dari Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) dengan menggunakan TAS yaitu :
1.      Aplikasi sebaiknya bisa mengirimkan hasil investigasi berupa SMS ke beberapa nomor tujuan pada ketika yang sama.
2.      Meskipun data penerapan peralatan sudah ditampilkan dalam bentuk laporan, ada baiknya kalau data transaksi pengunaan peralatan medis juga ditampilkan pada aplikasi.
3.      Sistem login yang dipakai dalam aplikasi ini harus sanggup memonitor penerapan alat investigasi pada laboratorium klinik RSKD dengan efektif.
4.      Aplikasi sebaiknya mempunyai interface untuk melaksanakan pencarian hasil investigasi dengan mesin investigasi laboratorium


DAFTAR PUSTAKA



http://en.wikipedia.org/wiki/Laboratory_information_system.html

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/20_152_InformatikaKedokteran.pdf/20_152 _InformatikaKedokteran.html

Brown.2008. Implementing SOA: Total Architecture in Practice. Addison Wesley Proffesional, United States of America.
                           
http://www.bpmsoftwarepnmsoft.com/what_is_bpm.html

http://www.bptrends.com/publicationfiles/05-06-WP-BPMProcessPatterns-Atwood1.pdf

Jacobson Ivar, et al. 1999. The Unified Modeling Language Reference Manual. Addison-Wesley.

Connolly Thomas M. and Carolyn Begg. 2005. Database System : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Fourth Edition. Addison Wesley Inc, United States of America.

http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_programming.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Barcode.html
http://en.wikipedia.org/wiki/EAN-13.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Star_topology.html
http://en.wikipedia.org/wiki/AT_command#GSM.html
http://cipkomputer.indonetwork.co.id/group+25923/kabel-data-motorola.htm

Selengkapnya Klik DOWNLOAD

Artikel Terkait

Analisis Dan Perancangan Sistem Info Laboratorium Rumah Sakitkanker Dharmais Dengan Memakai Total Architecture Syntesis
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email