Selasa, 25 September 2018

Makalah: Cacing Usus (Trematoda Usus)

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pada makalah ini penulis akan mengulas wacana trematoda usus (fasiliopsis buski) dimana perlu di ketahui bahwa Trematoda usus yang berperan dalam kedokteran ialah dari keluarga fasciolidae,echinostomatidae dan heterophyidae. dalam daur hidup trematoda usus tersebut,seperti pada trematoda lain,diperlukan keong sebagai hospes mediator I,tempat mirasidium tumbuh menjadi sporokista ,berlanjut menjadi redia dan serkaria.serkaria yang di bentuk dari redia ,kemudian melepaskan diri untuk keluar dari tubuh keong dan berenang bebas dalam air.tujuan final serkario tersebut ialah hospes mediator II,yang sanggup berupa keong jenis yang lebih besar,bebrapa jenis ikan air tawar atau tumbuh-tumbuhan air.
Manusia mendapat penyakit cacing daun lantaran memakan hospes mediator II yang tidak di masak hingga matang.

B.     Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini kami bertujuan supaya makalah ini sanggup di gunakan sebagai penunjang proses berguru mengajar khususnya untuk mahasiswa jurusan keperawatan selain itu makalah ini di buat sebagai wujud kiprah dari mata kuliah parasitologi,harapan penulis semoga makalah ini sanggup di gunakan sebagaimana mestinya.


BAB II
PEMBAHASAN


A.       Sejarah
Cacing trematoda fasciolopsis buski ialah suatu trematoda yang di dapatkan pada insan atu hewan.trematoda tersebut mempunyai ukuran terbesar di antara treramatoda lain yang di temukan pada manusia.
Cacing ini pertama kali di temukan oleh busk (1843) pada otoupsi seorang pelaut yang meninggal di London 

B.        Hospes Dan Nama Penyakit
Kecuali insan dan babi yang sanggup menjadi hospes definitif cacing tersebut,hewan lain menyerupai anjing dan kelinci juga sanggup di hinggapi.penyakit yang di sebabkan cacing ini di sebut ;fasiolopsiasis

C.       Distribusi Geografis
       Fasciolopsis buski ialah cacing trematoda yang sering di temukan pada insan dan babi di RRC. cacing ini juga dilaporkan dari aneka macam Negara menyerupai Taiwan,Vietnam,Thailand,India,dan Indonesia.

D.       Morfologi Daur Hidup
Cacing remaja yang di temukanpada insan mempunyai ukuran panjang 2-7,5cm dan lebar 0,8-2,0cm.bentuknya agak lonjong dan tebal.biasanya kutikulum di tutupi duri-duri kecil yang letak dan posisinya melintang.duri-duri tersebut sering rusak lantaran cairan usus.batil isap berukuran kira-kira ¼ ukuran batil isap perut. jalan masuk pencernaan terdiri dari prefaring yang pendek,faring yang menggelembung,eshofagusyang pendek,serta sepasang sekum yang tidak bercabang,dengan dua identasi yang khas.dua buah testis yang bercabang cabang letak dan posisinya agak tandem di potongan posterior dari cacing.pitelaria letak dan posisinya lebih lateral dari sekum,meliputi tubuh cacing setinggi batil isap perut hingga keujung tubuh ovarium bentuknya agak bulat.uterus berpertama pada ootip,berkelok-kelok kearah anterior tubuh cacing,ukurang bermuara pada atrium genital,pada sisi anterior batil isap perut.
Telur berbentuk agak lonjong berdingding tipis transparan,dengan sebuah operculum yang nyaris terlihat pada sebuah kutubnya,berukurang panjang 130-140mikron dan lebar80-85mikron.setiap buntut cacing sanggup mengeluarkan 5000-48000betir telur sehari.telur-telur tersebut dalam air bersuhu 70derajat hingga 32derajat C,menetas setelah 3-7 minggu.mirasidium yang bersilia keluar dari telur yang menetas,berenang bebas dalam air untuk masuk ke dalam tubuh hospes mediator I yang sesuai.biasanya hospes mediator I tersebut ialah keong air tawar,seperti genus segmentina,hippeutus,dan gyraulus,dalam keong, mirasidum tumbuh menjadi sporokista yang lalu berpindah ke kawasan jantung dan hati keong.bila sporokista matang menjadi koyak dan melepaskan banyak radia induk.dalam radia di bentuk banyak radia anak,yang pada giliranya membentuk serkaria,sarkaria ini menyerupai miresidum yang sanggup berenang bebas dalm air,berbentuk menyerupai kecebong ,buntutnya melurus dan meruncing pada ujungnya,berukurang kira-kira 500mikron dengan tubuh agak bulatdengan berukuran 195mikron x 145mikron.

E.        Patologi Dan Gejala Klinis
Cacing remaja fasciolopsis buski,melekat denan mediator batil isap perut pada mukosa usus muda menyerupai duodenum dan yeyenum,cacing ini memakan isi usus,maupun permukaan mukosa usus,pada tempat pelekatan cacing tersebut terdapat peradangan ,tukak(ulkus),maupun abses,apabila terjadi pengikisan kapiler pada tempat tersebut ,maka timbul pendarahan,cacing dalam jumlah besar sanggup mengakibatkan sumbatan yang mengakibatkan tanda-tanda ileus akut.
Gejala klinis yang dini pada final masa inkubasi ,adalah diare dan nyeri,uluhati (epigastrium) diare yang mulanya di selingi konstipasi,kemudian menjadi persisten,warna tinja menjadi hijau kuning,berbau busuk dan meliputi masakan yang tidak di cerna,pada beberapa pasien nafsu makan cukup baik atau berlebihan walaupun ada yang mengalami tanda-tanda mual,muntah,atau tidak mempunyai selera (tiruana ini tergantung dari berat entengya penyakit)

F.        Diagnosis
Sering tanda-tanda klinis menyerupai di atas di dapatkan di suatu kawasan pada ademi,cukup untuk membuktikan adanya penderita fasiolopsiasis namun diagnosa niscaya dengan menemukan telur dalam tinja.

G. PENGOBATAN

Obat yang efektif untuk penyakit ini ialah diklorofen ,niklosamid,dan prazikuantel.

H.PROGNOSIS
Penyakit ini yang berat dalam mengakibatkan kematian,akan tetapi kalau di lakukan pengobatan sedini mungkin masih sanggup memdiberi keinginan untuk sembuh,masalah yang penting ialah reinfeksi yang sering terjadi pada penderita.

I. EPIDEMIOLOGI
Infeksi pada insan tergantung pada kebiasaan makan tumbuh-tumbuhan air yang mentah dan tidak di masak hingga matang.membudidayakan tumbuh-tumbuhan air di kawasan yang terkotori dengan kotoran insan maupun babi,dapat menyebarluaskan penyakit tersebut,kebiasaan terkena defekasi,pemmembuangan kotoran ternak dan cara membudidayakan tumbuh-tumbuhan air untuk konsumsi harus di ubah atau di perbaiki,untuk mencegah meluasnya penyakit fasiolopsiasis.

BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan

Cacing trematoda fasciolopsis buski ialah suatu trematoda yang di dapatkan pada insan atau hewan.trematoda tersebut mempunyai ukuran terbesar Cacing trematoda fasciolopsis buski pertama kali di temukan oleh busk (1843),cacing ini bias sangat berbahaya kalau si penderita tidak segera mengobati di karenakan penderita penyakit ini sanggup mengalami kematian,akan tetapi kalau segera di obati ingsyaallah akan sembuh juga.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh lantaran itu penulis meminta supaya pembaca berkenan mempersembahkan Koreksi dan masukan demi kesempurnaan di masa menhadir, amien yaa robbal alamien.

DAFTAR PUSTAKA
Gandahusada srisasi.parasitologi kedokteran.edisi ke tiga.fakultas kedokteran universitas Indonesia.jakarta

Selengkapnya Klik DOWNLOAD

Artikel Terkait

Makalah: Cacing Usus (Trematoda Usus)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email